There are things you can't fight - acts of God. You see a hurricane coming, you get out of the way. But when you're in a Jaeger, you can finally fight the hurricane. You can win.
Siapa sangka film bergenre aksi yang menghadirkan seonggok
besi dapat mencapai tangga box office.
Dari poster pun dapat ditebak bahwa film ini akan menampilkan robot besar
melawan monster macam Ultraman. Kenapa mengejutkan? Karena respon positif dari
para kritikus film tentang film ini.
Pacific Rim bermula dari kehadiran monster laut yang bernama
“Kaiju” yang mampu masuk ke bumi. Satu demi satu kota di dunia mulai hancur
karena ulah kaiju ini. Hingga akhirnya umat manusia berkumpul dan saling
bertukar pikiran untuk menghalau keganasan kaiju. Akhirnya, mereka sepakat
untuk membuat “Jeager” semacam robot dengan tinggi 50 meter dan bersiaga di
pinggir pantai, tempat kemunculan kaiju.
Akhirnya perlahan tapi pasti Kaiju pun mulai musnah oleh Jeager ini. Namun, satu ketika Kaiju bertambah besar dan kuat. Hingga sebuah Jeager hancur karena perlawanan kaiju ini. Karena dianggap tidak efektif, maka beberapa pemerintahan di dunia mulai menggantikan Jeager oleh sistem pertahanan lain seperti tembok penahan kaiju di sepanjang pantai.
Pembuatan tembok ini membuat komandan pasukan Jeager Stacker
Pentecost (Idris Elba), terus berusaha untuk membuktikan bahwa Jaeger layak
untuk dipertahankan. Hal tersebut terbukti ketika tembok penahan Kaiju di
Sidney hancur dengan mudahnya. Program Jeager pun kembali diaktifkan dan
berusaha mencari jalan keluar dalam memusnakan serangan kaiju untuk selamanya.
Sang sutradara Guillerme del Toro memiliki sentuhan yang
berbeda dibanding film sebelumnya “Mimic”, “Hellboy”, dan “Pan’s Labyrinth”. Di
sini, Anda hanya akan menyaksikan pemandangan yang sama dengan film-film robot
pendahulu macam “Transformer” maupun “Real Steel”.
Film ini memiliki tone gelap sehingga perlu berfikir
berulang kali jika ingin menyaksikannya secara 3D terlebih film ini memang
tidak bermaksud untuk dibuat 3D. Maka jangan kecewa bila tidak ada efek-efek
menakjubkan dari kacamata 3D. Beberapa adegan dibuat dengan shacky-cam sehingga membuat mata cepat
lelah terutama jika sembari menonton 3D.
Jalan cerita yang hadir terkesan cukup lambat. Ketika
penonton mengira film telah habis, ternyata Pacific Rim baru akan menghadirkan
klimaks. Tentu saja klimaks yang sudah diduga sebelumnya. Sebuah film superhero
dengan ending yang diharapkan dari genre yang sama juga.
Sebuah penyajian yang istimewa terlebih Pacific Rim perlu
ekstra keras bersaing dengan sejumlah summer
moviesummer movie yang sudah ditargetkan menjadi box office. Sebuah sajian yang megah dengan cerita biasa saja.
Rating: 3/5