Ada beberapa hal yang saya amati begitu menyaksikan penampilan timnas Indonesia ketika bertanding melawan timnas Uruguay. Kesal !. Saya tahu, pemain Indonesia bisa lebih maksimal apabila ‘diadu’ melawan timnas Uruguay, kuncinya satu. Semangat !. Belanda dan Jepang saja bisa diusir hanya dengan semangat para pejuang kita.

Beberapa pemain memang menunjukan penampilan yang luar biasa. Boas, Markus dan Okto. Setidaknya, ketiga pemain itu yang menonjol. Boas dan Okto dengan kecepatan dan visi menyerang yang baik, disertai Markus yang terus dibombardir dengan serangan dari seluruh pemain Uruguay.

Dimana persoalannya? Ketika para pemain menyerang dan sampai ditengah lapangan, mereka berbalik dan menyerang gawang mereka sendiri. Bambang Pamungkas, Firman Utina, Nasuha, dan banyak pemain lain yang ketika sampai tengah lapangan, mereka tidak berlari ke gawang Uruguay yang dijaga Portilo, tetapi memberikan ke belakang, yang juga membantu Luis Suarez dkk. Menyerang.

Sudah dapat saya analisis mengapa ini bisa terjadi. Analisisnya dari masalah teknis. Timnas TIDAK punya visi bermain!. Ambilah contoh pemain nomer 11 Uruguay, wajahnya mirip Nyek Nyobe, tetapi ia memiliki visi bermain yang sungguh baik. Ketika memberikan passing, ia langsung berlari sehingga sentuhan satu-dua pemain Uruguay bisa terjaga, dan ketika bertahan, ia konsisten menjaga seorang pemain tanpa pernah melepaskannya.

Problem berikutnya adalah masalah postur tubuh. Beberapa pemain Indonesia memiliki tinggi yang sama dengan rata-rata pemain Eropa. Markus dan Nova contohnya. Namun kekurangan mereka adalah kerempeng. Inilah yang akan saya bahas di postingan berikutnya.

Untuk kelemahan lain, bisa anda analisis sendiri karena saat ini saya sedang kesal.