Kenapa Regina?
11:03
Grand Final Indonesian Idol, Sabtu (7/7) lalu berakhir
antiklimas. Jauh lebih monoton ketimbang Final Italia – Prancis di Jerman, 6
tahun silam. Pengumuman pemenang lebih mirip tandukan Zinedine Zidane yang
membuat beberapa orang tertunduk lemas, tidak menyangka akan demikian.
Saya tidak mendukung siapa-siapa di Indonesian Idol, hanya
saya tidak terlalu suka Regina. Mungkin penilaian ini sangat objektif, namun
dengan suara serak-mau-tidak-mau cukup mengherankan kalau ia sering dipuji
dewan juri. Tidak begitu spesial.
DUPLIKAT ADELE
Anda tahu Adele? Ya, perempuan tambun ini sukses merobek
tangga lagu billboard dan memuncaki daftar lagu di seluruh dunia. Lantas saya
mendengarkan “Someone Like You”. Huh? Yang seperti ini bisa memenangkan Grammy?
Ah, mereka hanya belum pernah mendengarkan “Someone Like You” milik Boys Like
Girls. Apanya yang spesial dari lagu tersebut? Hati saya benar-benar tidak
terenyuh sedikitpun.
Saya kurang mengerti dengan penggemar Adele, sebelah mananya
yang enak sih dari lagu-lagu miliknya. Saya juga tidak mengerti dengan Linkin
Park yang turut mengcover “Rolling in The Deep”. Ia hanya belum pernah
mendengarkan lagu Ebiet G. Ade, lebih puitis dan menyentuh hati.
Menghebohkan ketika ada yang meneliti lagu-lagu yang
dinyanyikan Adele, yang konon memiliki not-not magis yang dapat mengiris hati.
Saya lantas membuka lebar kresek, lalu muntah. Saya tidak tahu lagu mana yang
bagus dan yang jelek, tapi saya tau persis lagu mana yang enak dan tidak enak.
Regina, menurut cerita yang berkembang, mengikuti Indonesian
Idol sebanyak TUJUH kali. Dan di musim ke tujuh inilah ia menjadi juara pada
tanggal tujuh, bulan tujuh. Semua orang menganggapnya fantastis. GILA!
Dimana otak dan logika kalian yang mengatakan kalau ia
fantastis. ENAM kali gagal audisi, dan di audisi ke tujuh menjadi juara? HUH?
Hal ini bisa dilihat dari perkembangan lagu yang tengah in.
Vokal Regina yang mirip, mungkin dimirip-miripkan dengan Adele membuka memori
juri untuk meloloskannya. Demikian halnya dengan penonton. Semakin mirip dengan
Adele, semakin ia dipuja. Coba lihat kala Adele masih leha-leha di kasur ketika
Regina audisi Indonesian Idol pertama, juri ecek-ecek Indonesian Idol saja,
tidak meloloskan!
Regina memiliki kelemahan yang sangat lemah ketika
menyanyikan lagu-lagu dalam negeri. Bukan karena nasionalismenya yang kurang,
tapi memang kemampuannya yang tidak cukup baik. Lantas, apa iya juara
“INDONESIAN” Idol tidak fasih menyanyikan lagu Indonesia. Ah, Tuhan, dunia ini
tengah menagalami musim panas yang terlalu dingin.
0 komentar