LIP SYNC, MINUS ONE : MENGURANGI SKILL !
20:59Pernah liat changcuters dan kuburan lagi lip sync ?
Ya, bisa lo jawab pertanyaan gw yang tadi?, pasti lo bakal cekakak. Aksi kedua band ini waktu lagi manggung dan lip sync menjadikan keduanya sebagai pelawak. Changcuters sih agak mending, tapi vokalisnya emang bodoh, jadi secara garis besar kalo kedua band ini lip sync pasti ketauan jelas deh.
Program INBO* di TV jelas menurut gw sebuah kebodohan yang dibuat statsiun TV itu untuk membuat kebohongan yang ditujukan kepada publik. Apa sebabnya?, bisa jadi karena masalah teknis, masalah di band, atau bahkan masalah keuangan.
Tiap gw nonton INBO*, semua pengisi acara PASTI Lip Sync atau Minus One. Bahkan, band sekelas KOIL pun dituntut untuk belajar akting diatas panggung.
Perbedaan Lip Sync sama Minus one sih yang gw tau adalah kalo lip sync, bukan cuma bibir vokalisnya aja yang cuap-cuap tak bersuara, tapi semua instrumennya diatas panggung. Sedangkan Minus One biasanya enggak kaya istilahnya yang ‘one’ karena biasanya cuma mic vokalis aja yang on, sedangkan instrumen lainnya mati.
Acara INBo* tadi biasanya hanya band sejenis teamlo saja yang lip sync. Yang paling parah sih acara Hip-Hip Hur*. Acara itu menurut gw kaya orang yang lagi muterin MP3 ditambah artis aslinya nyanyi tapi kalah sama suara mp3. Band yang biasanya dikasih kehormatan lip sync adalah band yang baru pertama naik panggung dan band yang gak bisa improv.
Band yang paling gw hormatin waktu lip sync adalah Kerispatih dengan Sammy sebagai vokalis. Waktu acara hip-hip hur*, panitia mungkin lupa ngecilin micnya sammy, tapi si vokali tonggos ini dengan sekuat tenaga menyelaraskan suaranya untuk berkaraoke. Sayang, beberapa saat kemudian, panitia langsung bikin micnya sammy off. Terbukti waktu dia ngajak nyanyi bareng penonton, micnya gak ada suaranya.
Minus One juga salah satu terobosan baru buat acara-acara kaya Inbo*, dahsyat, derings, dsb. Dengan hal ini, kualitas musik sebuah band bakal terjaga, ya meski cuma di 48000 Khz dan 192 Kbps.
Alasan dari mereka melakukan semua itu, secara garis besar adalah :
a. Sinyal
Ya, itu katanya widi vierra. Katanya sih, sinyal di ruangan sebuah studio yang bertarung untuk bertahan adalah salah satu alasannya. Contohnya nih, sinyal mic si vocalis tertukar dengan sinyal handphone penonton. Kalau alasan ini dipakai untuk manggung di dalma studio sih masuk diakal, ya kalau di lapangan gede ?
b. Band
Anggota band saling mempengaruhi. Ada vokalis, tapi gak ada drummer. Atau semua lengkap, tapi gak ada peralatan band, wah ini sih gawat. Meskipun masih bisa diatasi dengan cara akustikan dan minjem peralatan band, bakal lebih susah kalo ternyata vokalisnya yang gak ada. Ini gw liat waktu band abal-abal yang isinya vokalis semua main. Waktu mereka main itu, yang hadir cuma tiga dari empat pemain.
c. Finansial
Ini adalah kendala terbesar yang egak mungkin bisa dipungkirin. Kalo sebuah acara atau program di TV gak punya dana gede karena rating yang turun, hal ini bisa jadi untuk mengurangi dana yang ada. Dengan cara lip sync total, karena biasnaya band bakal ngasih diskon kalo mereka main lipsync.
Dari keempat hal tadi, gw sih cuma mau nanya kekalian.
Kalo kalian tenar, terus manggung di INBO* dengan fee yang besar, terus kalian disuruh lip sync, tapi kalian bakal dicaci, apa kalian mau ??
0 komentar