Insya Allah Jabar Kahiji
Foto diambil beberapa waktu setelah Idul Fitri di Jalan Pajajaran. Banner besar tersebut bergambar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Ketua KONI Jabar Azis Syarif yang sebenarnya menghalangi pejalan kaki yang melintas. Entah apa maksudnya, tapi dari pada membuat banner lebih baik untuk insentif atlet yang bertanding di PON.
Foto ini dimuat di Harian Pikiran Rakyat hari Selasa, 11 September 2012.
There are incredible security measures in place. We know nothing. They haven't told us a thing. We saw special forces, health inspectors wearing suits and masks, and it's not very comforting.
Film bertema found
footage dengan shaky camera umum
ditemui saat ini. Dengan gaya mockumentary,
[Rec] adalah salah satu film pelopor dengan genre horor.
Di awal cerita, seorang reporter Angela Vidal (ManuelaVelasco) bersama kameramen tengah
merekam acara tv yang mengisahkan pekerjaan pemadam kebakaran. Di malam
tersebut, alarm berbunyi. Dua petugas jaga diminta untuk mendatangi sebuah
apartemen yang menurut panggilan tersebut, seorang nenek tua menjerit-jerit di
dalam kamarnya.
Semuanya berjalan normal hingga mereka memasuki apartemen.
Ketika diperiksa, si nenek berubah menjadi beringas dan menggigit seorang
petugas pemadam kebakaran. Ketika mereka akan keluar, apartemen tiba-tiba dikunci.
Puluhan anggota bersenjata telah bersiap di luar.
Pada awalnya, penonton akan dibuat sedikit bosan sebelum
mereka masuk ke apartemen. Namun, ketika konflik berlangsung, film ini
perlahan-lahan mulai mencapai klimaksnya. Film Mockumentary memang identik
dengan kamera yang goyang, serta pencahayaan yang tidak teratur. Jadi, untuk
Anda yang menderita migrain bersabarlah karena akan banyak goyangan pada layar
Anda.
Karena ini film Spanyol, telinga saya begitu terganggu
mendengar perdebatan semua pemain yang ada di film ini. Anda pasti langsung
menduga kalau orang Spanyol adalah tipe orang dengan banyak bicara. Buruknya,
mereka bicara dengan tempo cepat, tanpa henti, dan setengah berteriak. Jika Anda
punya riwayat sakit telinga, lebih baik kecilkan volume TV Anda.
Karena termasuk film infected,
maka tidak diperlukan tata rias yang luar biasa. Film ini tergolong sudah baik
dari tata rias, demikian halnya dengan efek seperti muntah darah, merobek
daging manusia, sudah cukup untuk membuat mual.
Jajaran artis yang hadir menurut saya tidak ada yang
menonjol. Meski bagusnya, mereka bermain senatural mungkin karena gambar yang
diambil seolah-olah kisah nyata. Anda pasti akan kesal dengan semua artis yang
banyak bicara ketimbang melakukan hal-hal penting. Si Cantik Manuela Velasco
pun tidak berbuat banyak, penonton akan lebih terbuai karena kecantikan dan
wardrobe yang ia kenakan.
Duet sutradara Jaume Balaguero
dan Paco Plaza cukup sukses meski di
beberapa scene seringkali dipotong dengan ‘blank screen’. Hal ini membuat
penonton semakin penasaran karena ada adegan yang tidak diperlihatkan oleh
kamera.
Nah, meski sedikit tapi untuk para penggemar film zombie,
film ini cocok untuk dijadikan referensi.
Rating: 7.2
Sabtu (4/8) saya bertujuan ke Jalan Kepatihan. Sebelum belokan, kendaraan sudah terpantau padat, mengantri masuk ke Jalan Kepatihan.
Kondisi jalan begitu semrawut. Motor yang parkir di pinggir jalan, PKL yang
menduduki tiga perempat jalan, hingga ribuan pejalan kaki saling berebut
menduduki jalan tersebut.
Jalan dengan lebar tiga mobil tersebut, pada kenyataannya
hanya menyisakan satu lajur untuk kendaraan dan pejalan kaki berlalu lalang.
Saya memerlukan waktu 15 menit untuk mencapai Jalan Dewi Sartika padahal
jaraknya tidak seberapa.
Lantas saya iseng berkeliling lewat Jalan Dalem Kaum, Balong
Gede, Dewi Sartika, Asia Afrika, Otista, hingga kembali ke Kepatihan. Ada satu
fenomena yang saya temukan: rambu ‘dilarang berhenti’ seolah dianaktirikan.
Mereka yang parkir maupun calo parkir seolah buta melihat rambu bulat dengan
lingkaran merah yang dicoret menyamping. Secara kasar, jangankan parkir, untuk
berhenti pun tidak boleh jika ada rambu ‘s’ coret tersebut.
Entah kepada siapa saya harus merasa kesal. Pengendara
bermotor butuh tempat untuk parkir, PKL butuh tempat untuk berjualan, sementara
pejalan kaki mengharapkan trotoar untuk berjalan. Saya hanya menyesalkan tidak
adanya aparat yang berwenang untuk menegakan aturan yang sudah dibuat.
Padahal, tak jauh dari tempat tersebut, tepatnya di depan
Pasar Baru, belasan petugas kepolisian tengah asyik berdiri di tengah jalan
melakukan razia kendaraan. Apakah ini artinya pembiaran terhadap pelanggaran?
Mengapa petugas kepolisian lebih memprioritaskan rambu ‘dilarang putar balik’
atau ‘dilarang belok kiri langsung’ ketimbang rambu ‘dilarang berhenti’?
Semoga suatu hari nanti, tanpa perlu ada yang menegakkan,
masyarakat mampu dan mau untuk menaati peraturan yang telah ditentukan.
*seperti dimuat di Surat Pembaca Pikiran Rakyat 13 Agustus 2012
Akhirnya, semua merasa dirugikan
Menarik ketika populasi si kuda besi meningkat tajam, namun
panjang jalan tak jua bertambah. Akhirnya, kemacetan selalu menyergap kota kita
tercinta ini, terutama di akhir pekan. Arus yang memang sudah padat, ditambah
dengan membanjirnya kendaraan para turis, membuat jalan-jalan arteri pun
terkena imbasnya. Kompleks perumahan yang dijadikan jalan alternatif mau tidak
mau menanggung beban kemacetan. Akhirnya, semua merasa dirugikan.
Arus yang padat membuat pengguna sepeda motor dapat menggunakan
kelebihannya. Seperti air, mereka mengisi celah-celah yang ada. Jangan heran
jika Anda melihat pengendara motor lebih elastis ketimbang karet gelang,
meliak-liuk bagaikan ular. Jika jalanan sudah benar-benar penuh, mereka
berpura-pura menjadi pejalan kaki dengan menaikannya kendaraannya ke trotoar.
Jangan heran jika banyak trotoar ‘mewah’ yang diberi keramik
di atasnya, cepat hancur atau rusak. Selain karena faktor alam, sebenarnya
keramik trotoar ini tidak mau menahan selain berat manusia. Trotoar yang tinggi
pun seolah dijadikan ajang ‘off-road’ bagi pengendara motor.
Hak pejalan kaki di Kota Bandung sudah terancam. Di
seputaran Jalan Dago, pejalan kaki harus berbagi trotoar dengan pengendara
sepeda. Di Jalan Merdeka, pejalan kaki harus rela nyawanya terancam karena
trotoar sepenuhnya digunakan pedagang kaki lima.
Trotoar yang diberi pagar pun malah membuat pejalan kaki
tidak nyaman. Para tunawisma seolah meminta tarif jika pejalan kaki ingin
lewat. Sementara di jalan raya, PKL menjadikan pagar tersebut sebagai fondasi
awal tempatnya berdagang.
Saya menyarankan kepada pemerintah kota untuk membangun
trotoar khusus untuk motor. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengendara motor
yang menyelinap masuk ke trotoar pejalan kaki. Trotoar ini tak perlu disimpan
berdampingan dengan trotoar pejalan kaki. Bisa saja disimpan di tengah sebagai
median jalan, karena pengendara motor umumnya menyukai tantangan.
Sementara itu, PKL
tidak perlu dibuatkan trotoar karena sebagian besar dari mereka, lebih senang berjualan
di badan jalan. Jika hak pejalan kaki sudah direnggut, maka tak perlu lah
mengeluarkan biaya mahal untuk membangun dan mempercantik trotoar.
*seperti dimuat di Harian Pikiran Rakyat, Jumat 3 Agustus 2012
Anda sering melihat Fried Chicken seharga 3.500? Mungkin
Anda bisa saja curiga kenapa ada ayam dengan harga semurah itu. Anda juga bisa
dibuat kecewa karena tampilannya yang besar, namun tak ada dagingnya.
Salah satu franchise fastfood lokal ‘Labbaik’ hadir di
beberapa daerah. Selain merek ini, ada juga yang sejenis misalnya ‘OFC’, dan ‘AFC’.
Harga dari ayam yang ditawarkan tidak murah, namun tidak terlampau mahal. Di
Labbaik, harga yang ditawarkan berkisar 6.000 untuk sayap dan 7.500 untuk dada.
Ragukah dengan harga sebesar ini?
Meski terlampau jauh dengan harga fried chicken lokal, namun
gerai fastfood ini selalu diminati. Selain karena tokonya yang dibuat menyerupai
franchise internasional, juga karena pembuatannya yang higienis. Pembeli dapat
melihat langsung penggorengan ayam di sini.
Rasa dari ayam ini juga mirip dengan fastfood internasional.
Ayam yang diberikan juga dengan ukuran besar. Cukup jauh bila dibandingkan FC
seharga 3.500. Kulitnya tidak sekadar krispi, namun juga memiliki rasa. Setiap
merek memang memiliki rasa yang berbeda, namun untuk kualitas ayam boleh diadu
dengan merek internasional.
Ayam Labbaik Warung Lobak
Harga: 6000 – 7500
Lokasi: Jalan Warung Lobak. Setelah pertigaan.
Semenjak buka hingga hampir lebih dari satu dekade lalu, RM
Mang Donal memang selalu berkembang. Dulu, kursi untuk makan hanya tersedia
beberapa baris saja, lokasi pun lebih mirip gudang ketimbang tempat makan. Mang
Donal terkenal dengan buburnya yang khas karena rasanya yang gurih dan taburan
ayam yang istimewa.
Kini, RM Mang Donal mulai berbenah. Kipas dipasang di atap,
4 LCD Tv, Proyektor, tempat lesehan, mushala, tempat parkir, semua terlihat
begitu cantik ketimbang saat dulu dibuka. Nah, ada satu menu yang berusia cukup
tua selain bubur. Ia adalah: Es Tsunami.
Kalau diperhatikan dengan es lain buatan gerai fast food,
memang biasa saja, namun namanya yang unik bahkan jauh melebihi dari rasa yang
ia ciptakan. Es Tsunami ini terbuat dari es coklat dengan coklat beku ditaburi
kacang dan buah strawberi. Rasanya, sama seperti es-es lainnya, sebenarnya.
Namun, es ini menjadi ciri khas bagi wilayah Katapang, Kabupaten Bandung,
karena pengunjung yang pernah ke sini tentu akan mengenali es ini.
Anda tidak akan dibuat menunggu terlalu lama karena
pramusaji yang sigap dan cepat. Nah, ini cocok untuk makan siang Anda, tapi
tidak di bulan Ramadhan ya.
Es Tsunami Mang Donal
Harga: 7.500
Lokasi: Jalan Terusan Kopo, Katapang, Kab. Bandung
Berlokasi di samping kantor Bank BNI Soreang, Mie Ayam Mas
Agus ini selalu penuh dijejali pengunjung. Entah karena lokasinya yang juga
diapit oleh Toserba Samudera, tapi setelah berkali-kali ganti nama, tetap saja
diminati.
Tempatnya tidak terlalu besar, hanya 2,5 x 5 meter. Selain
Mie Ayam, di sini juga menghadirkan baso sebagai pilihan lainnya. Sebelum
berganti nama dan pemilik, Mie Ayam di sini juga terkenal dengan es campurnya
yang menggoda.
Terdapat perbedaan karakteristik rasa bila dibandingkan
dengan mie ayam lainnya. Jika mie ayam lain sangat pelit untuk memberikan kuah,
sehingga terasa begitu kental, lain halnya dengan di sini. Mie ayam dibuat
tergenang dengan air dengan suiran daging ayam yang besar-besar. Akan berbeda
jika dibandingkan mie ayam lain yang suirannya kecil dan tidak jelas.
Terkadang, pembeli malah sulit membedakan mana ayam suir, mana tahu.
Nah, untuk rasa dari mie ayam itu sendiri lebih ke “plain”
atau polos. Pengunjung harus menambahkan sendiri saus, kecap, dan sambal ke
dalam hidangan mereka. Meski kuahnya tidak begitu istimewa, namun mie yang
dimasak dengan pas, membuatnya terasa begitu lembut di lidah. Jangan heran bila
pengunjung kerap memesannya lebih dari satu porsi.
Bagi Anda yang tengah berlibur dan melewati Soreang, Mie
Ayam ini cocok untuk Anda kunjungi.
Mie Ayam Mas Agus
Harga: 5.000/ porsi
Lokasi: Jalan Raya Soreang Banjaran. Samping BNI Soreang.
Once you do something, you never forget. Even if you can't remember.
Menjadi anime pertama yang meraih Academy Awards di tahun
2002, Spirited Away membuka jalan bagi anime-anime lainnya untuk turut
memberikan sumbangsihnya di ajang festival film terbesar sejagat tersebut.
Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Chihiro
yang berusia sepuluh tahun. Ia bersama ayah dan ibunya pindah ke kota lain.
Ketika hendak mencapai rumah yang akan dituju, sang ayah memilih untuk melewati
jalan alternatif. Sayangnya, mereka tersesat dan malah menemukan sebuah gua
yang menuntun mereka ke padang rumput yang luas.
Setelah melewati gua tersebut, ayah dan ibu Chihiro
memutuskan untuk makan di rumah makan. Anehnya, tidak ada seorangpun di sana.
Suasananya begitu hening dan sepi. Chihiro menolak untuk makan. Lantas, ia
jalan-jalan mengelilingi tempat tersebut. Ia bertemu dengan Haku, seorang pria
yang seumuran juga dengan dirinya. Haku memperingatkan Chihiro untuk segera
pergi dari tempat tersebut. Sayangnya, langi t sudah gelap, lampu-lampu mulai
dinyalakan dan sungai kecil sudah berubah menjadi danau luas.
Hayao Miyazaki
sang sutradara, begitu detil memperlihatkan bagaimana sebuah suasana cerita
dibangun. Meski dengan durasi cukup lama untuk ukuran anime, namun Spirited Away
berhasil memadukan rasa senang dan kelam yang ada dalam diri karakter
masing-masing.
Film ini begitu mudah untuk dicerna meski terdapat banyak
konflik di dalamnya. Cocok untuk anak-anak karena meskipun terdapat pelajaran
berharga di dalamnya, namun begitu mudah untuk dipahami. Musik yang digunakan
juga cukup baik. Suasana mencekam yang ada dalam film memang cukup menakutkan,
namun diiringi pula dengan karakter yang dibuat begitu lucu.
Tidak salah kalau film ini menjadi film tersukses di Jepang.
Ia bahkan mengalahkan rekor penonton Titanic. Spirited Away sangat tepat bagi
Anda yang memilih untuk mencintai anime rasa Holywood.
Rating: 8.9
Download: http://www.downloadfilem.com/film-spirited-away.html