ORANGE IS BETTER THAN BLUE

Greg, Udin, dan Bepe menjadi mimpi buruk di sore hari itu. Entah apa yang ada di pendukung kesebelasan Persib sore itu, melihat permainan acakadut yang ditampilkan sebelas pemain yang ada dilapangan SUGBK. Mimpi modol barangkali. Yang jelas, tiga gol yang bersarang di gawang Markus Haris, membuat semuanya berubah. Inilah pembalasan! Cecar ribuan pendukung orange.

Tiga gol pernah dibukukan persib kala menghadapi Persija. Satu gol Eka Ramdani dan Dua gol dari Christian Bekamenga. Kini, Persib begitu gentar menghadapi Persija bersama pendukungnya. Padahal, teror yang dilakukan tidak separah dahulu, kala kompetisi ini bernama divisi utama. Tidak ada lagi pemukulan terhadap pemain.

Entahlah siapa yang harus disalahkan. Pemain? Mungkin saja, namun mereka sudah bekerja maksimal. Pelatih? Tanpa kehadiran Jovo, pemain Persib tidak akan pernah bisa melakukan operan dengan benar. Manajemen? Mereka memberikan yang terbaik untuk Persib. Pemegang saham (dulu konsorsium)?, mereka menyumbangkan dananya untuk Persib. Bobotoh? Kami selalu ada di belakang Persib, memotivasi untuk menyumbangkan kemenangan. Wasit? Ya, semua wasit memang goblog, tidak perlulah disalahkan. PSSI? Sudahlah tidak usah dibicarakan, pemimpinnya saja koruptor. Persija? Ya, karena mereka terlalu perkasa.

Kesimpulan saya adalah mereka memang lebih baik dari kita. Meskipun saya pendukung Persib, namun saya akui mereka tim yang bisa bermain bola dengan baik. Tapi tidak dengan suporter maupun manajemennya yang miskin.