Menggugat Jln Soekarno Hatta
17:55Naah, ini adalah surat pembaca pertama saya ke redaksi Pikiran Rakyat. Sayangnya, karena saya menganggap tulisan ini tidak layak muat dan saya tidak lagi berlangganan Pikiran rakyat, maka saya tidak memiliki dokumentasinya. Sungguh disayangkan pisan.
Hampir setiap hari saya pulang pergi dari rumah di daerah Soreang ke kampus di Jatinangor. Selama itu pulalah saya selalu memanfaatkan jalan Soekarno-Hatta.
Selama dua tahun inilah, saya tidak pernah merasa nyaman berkendara di jalan nasional ini. Pasti ada saja kendala disetiap waktu, mulai dari memperbaiki saluran air hingga “peningkatan” jalan. Kegiatan-kegiatan tadi selalu saja memakan korban. Berikut saya tuliskan beberapa keluh kesah saya sebagai pengguna jalan Soekarno-Hatta.
1. Banjir, terutama di daerah Gedebage. Sesuatu yang aneh kalau untuk mengantisipasinya adalah dengan meninggikan badan jalan. Anak kecil pun tahu, kalau banjir artinya drainase yang harus dibenahi.
2. Gelap, lampu dari tiang-tiang yang tertanam di jalan ini seolah hanya hiasan. Terkadang mati, terkadang masih menyala di siang hari.
3. Jalan yang tinggi sebelah. Saya pernah menjadi saksi ketika sebuah becak terguling karena “menabrak” jalan yang tinggi sebelah.
4. Jalan yang dikeruk. Biasanya ada di atas jembatan-jembatan. Hal ini membuat pengendara kesulitan karena ban motor yang tergelincir mengenai jalan kerukan tadi.
5. Minimnya rambu. Terutama pembatas di jalur cepat dan jalur lambat depan pasar induk Gedebage. Saya pun pernah melihat seorang bapak yang melompati pembatas jalan karena tidak ada rambu peringatan.
Sudah semenjak dahulu saya ingin menyapa para pejabat pemilik proyek jalan Soekarno-Hatta. Tapi bagaimanakah cara agar suara saya didengar?. Apa tidak cukup dengan korban yang berjatuhan akibat jalan yang rusak?. Apa ini yang namanya jalan standar nasional?. Atau pemilik proyek yang lamban dalam mengerjakan tugasnya. Tolong jawablah pertanyaan saya ini dengan langkah kongkrit, bukan hanya cuap-cuap di media saja.
Kepada redaksi Pikiran Rakyat saya ucapkan terimakasih atas dimuatnya surat ini.
0 komentar