NGAGOROWOK DI MEDIA !
18:09Judul tadi sebenarnya berarti "Berteriak di Media". Ya, saya sungguh rancu melihat mahasiswa sekarang yang masih melakukan demonstrasi. Mungkin mahasiswa ini akan menjudge saya sebagai pecundang karena tidak pernah ikut demo. Tapi, mereka memang pintar namun kurang cerdas.
di jaman yang serba licik ini, media sudah begitu berkembang sedemikian pesatnya. Lalu, untuk apa menggunakan suara lantang dengan TOA di tangan meneriaki Gedung Sate yang tak berpenghuni?. Bodoh bukan? Maaf, bukan saya memaki teman-teman yang ada melakukan demo, tapi setahu saya, demo itu meresahkan warga dan pengguna jalan. Terlebih jika aksi demo itu merugikan masyarakat sekitar.
Ketika saya dan teman-teman lain "berjualan" untuk kepentingan acara, seorang bapak paruh baya berkata "Oh, mahasiswa ya? Masih suka demo?". Mungkin si bapak tidak tahu kalau sebenarnya hampir sebagian mahasiswa itu makhluk hedon yang tidak memikirkan sekelilingnya.
Lalu apa urusannya?. Ya, image mahasiswa begitu melekat dengan demo dan demo, rusuh. Tidak jauh dengan suporter. Padahal, mahasiswa itu penggabungan "Maha" dan "Siswa". Kalau siswa tawuran disebut kampungan, kalau mahasiswa demo atas nama rakyat, disebut jagoan.
Ah, percuma saja panas-panasan berdemo. Harusnya mereka semua tahu bagaimana mental pejabat Indonesia. Saya tidak mengatakan kalau mental mereka itu bajingan, tapi ya, keras kepala lebih tepatnya. Lalu, apa yang mereka takuti?
Ini jawabannya, mereka takut kalau imagenya tercoreng. Liat si ustad bokep, langsung turun dari anggota DPR karena ada media yang mengungkap. Nah, ini formula yang tepat untuk sekedar menyentil mereka: Hajar mereka habis-habisan di media, ungkap kebobrokannya!.
Sungguh percuma kalau demonstrasi, diliput media, tapi hanya disiarkan setengah, atau tidak tayang karena tidak rusuh. Saran saya untuk rekan-rekan mahasiswa, cobalah ungkapkan kejengahan Anda lewat media!
0 komentar