Tepat dua minggu yang lalu, Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) merayakan ulang
tahun yang ke-51, Selasa (4/10). Puncak perayaan ditandai dengan
berdirinya panggung setinggi satu meter, sound system yang membahana,
serta stan-stand Himpunan Mahasiswa (Hima) dan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang berada di sekeliling panggung.
Rangkaian perayaan ulang tahun Fakultas
Komunikasi terbaik se-Indonesia ini sebenarnya telah dimulai sejak
satu minggu yang lalu. Perlombaan Futsal, Basket, Badminton, dan
Tenis Meja menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu mahasiswa
maupun pekerja di Fakultas. Selain acara hura-hura, diadakan juga
seminar internasional, yang saya sendiri tidak tahu apa dampaknya
terhadap mahasiswa.
Terpenting, Mahasiswa Jurnalistik
meraih juara pertama Basket kategori putri, dan juara dua Basket
kategori putra. Keren? Tentu saja, karena kami telah terbiasa
berlari, berolahraga, dikejar deadline.
Puncak Perayaan
Acara
ulang tahun kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali
ini panitia menempatkan panggung di plasa Fikom yang ditumbuhi
pepohonan!. Selain itu juga mengundang Bottlesmoker dan Two Triple O
sebagai pengisi acara.
Sayang,
beberapa mahasiswa menyesalkan acara yang mengganggu aktivitas kuliah
ini. Bayangkan, hanya untuk ulang tahun, uang semesteran sebesar 2
juta pun menjadi mudarat. Ini sebuah hurahura yang tidak
menyenangkan. Saya tidak habis pikir, mengapa acara tidak
dilangsungkan di hari libur saja. Apa mungkin karena jadwal bapak
dekan yang terhormat sedang padat? #eh.
Two
Triple O
Band
yang mengusung genre party-rock-selow-asik ini menggebrak sejak pukul
tiga sore. Mereka mengandalkan lagu-lagu yang dapat membuat penonton
bergoyang dengan hebat. Saya tidak mengenali beberapa lagu mereka,
maklum, telinga melayu. Beberapa lagu cukup familiar seperti "Just
One Night" dan "Aku Cinta Kamu" cukup membuat penonton
yang berdiri sendirian (jomblo) mendapatkan penggalauan maksimal.
Mereka
pun beres tampil sekitar 45 menit kemudian, tanpa ENCORE!
meski menurut saya penampilan mereka cukup memuaskan, dan saya yang
menikmati dari belakang panggung sangat menikmati dengan sajian musik
mereka. Acara belum benar-benar beres, tapi saya bergegas pulang,
menunggu kejutan di esok hari.
KEJUTAN
!
Esoknya,
saya sampai pagi hari sekitar pukul 7.40. Benar dugaan saya,
sampah-sampah hasil kemarin sore masih sangat berserakan dan
mengganggu penglihatan. Beberapa orang petugas cleaning
service
mulai menyapu dedaunan yang rontok, beberapa ibu mengelap lantai,
namun percuma, karena lantai dipenuhi lem dan kotoran. Sementara
seorang bapak tua memunguti sampah-sampah yang ada di plasa. EPIC !
Ya,
saya tidak menyangka saja. Ketika panggung dan tenda telah hilang
entah ke mana, tapi sampah malah menumpuk di areal plasa. Selain itu,
koridor gedung dua pun tidak bisa dibilang rapi karena lantai yang
juga kotor dan lengket.
Salah
siapa? Entahlah, mungkin salah mereka yang memandang rendah pekerjaan
cleaning service
padahal gaji mereka lebih besar dengan tugas lebih ringan.
Fikom Sampah |