28 Days Later (2002)
08:12
Be Thankful For Everything, For Soon
There Will Be Nothing...

Pada postingan sebelumnya tentang
Devil's Playground, disebutkan bahwa awal mula translasi dari manusia
ke zombie karena adanya obat yang membuat kinerja jantung semakin
tinggi, dengan mengebalkan fungsi otak. Artinya, otak masih ada,
namun tidak dapat dikendalikan.


Perjuangan menuju kota Manchester
dilalui mereka dengan berat. Namun, ketika sampai di Manchester
mereka mendapatkan diri mereka dalam situasi yang lebih buruk
ketimbang sebelumnya. Mereka bertemu orang-orang frustasi yang bahkan
lebih ganas dari sebuah zombie.
Peran Danny Boyle sebagai sutradara
sebenarnya tidak bagus-bagus amat. Meski mendapat skor 7.4 di IMDB,
tapi kekakuan sebenarnya cukup terasa antara pemain satu dengan yang
lainnya. Masing-masing kurang memiliki chemistri. Adegan-adegan
tegang juga kurang dieksplorasi lebih banyak, padahal ini menjadi
salah satu poin terpenting dalam film ini.

Hal positifnya, Danny dapat mengubah
kota London menjadi begitu sepi dan tak berpenghuni!. Inilah yang
menjadi kekhasan sebuah film bertema zombie. Mereka membuat set agar
kota tampak tak ada yang menghuni. Kesamaan dengan Devils Playground
adalah sama-sama memiliki aksen inggris kental yang sulit membantu
kalau tidak ada subtitle. Contohnya ketika ada percakapan: “He
Wohaya doen”. Seandainya tidak ada subtitle, saya rasa penonton
menganggap mereka sedang marancau.
Film ini menjadi salah satu film
running zombie terbaik dari
dekade zombie yang berjalan pelan dan bodoh. Namun, jika dibandingkan
dengan Devils Playground, zombie di sini masih dikategorikan cupu.
Dari taglinenya, film ini dikhususkan
untuk menceritakan kiamat versi Fox Searchlight Pictures sebagai
distributor. Untuk referensi, film ini sangat layak untuk disaksikan
dan dibandingkan.
Rating: 6.8/10
Zombie Addictness: 5/10
0 komentar