Glory of Love: Musik itu Satu!

14:12



*) Hujan rintik di langit Bandung sore itu, tak menyurutkan ratusan pasang mata berdiri tepat dihadapan panggung setinggi satu setengah meter. Mereka meneriakan satu nama: Glory of Love. Tak berselang lama, keempat personil naik ke atas pentas untuk persiapan terakhir.
Pemandangan ini terlihat di hari terakhir gelaran “Bandcloth”, Minggu (5/3) yang diadakan di Lapangan Gasibu. Meski hujan bertambah deras, tak menyurutkan niat penonton untuk menyemut ke depan panggung. Track “Kenyataan” pun digeber sebagai musik pembuka. Tanpa basa-basi, single yang sempat nongkrong diperingkat pertama chart MySpace—“Dariku Untukmu”— pun turut membuat penonton bernyanyi bersama.
Dua lagu pembuka, Glory of Love mulai menyapa para penonton yang hadir. Mereka mengapresiasi gelaran tahunan ini. Terlebih dengan konsep yang memadukan tiga panggung dengan tiga pengisi acara yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. “Biarpun di sana musik metal, sedangkan kami pop-punk, tapi kita sama, karena musik itu satu,” teriak Ivan, sang vokalis.
Penampilan Glory of Love pun berlanjut dengan track berjudul “Lagu Kita”. Setelah lagu usai, Igo dengan balutan kaus berwarna merah berseru singkat, “Lagu ini, buat kalian yang sayang sama nyokap kalian”. Dibalut musik akustik, track “Maafkan” pun mengalun di tengah dinginnya Bandung saat itu.
Di setiap jeda, tak henti-hentinya Glory of Love meminta untuk semua penonton untuk menjalin persahabatan. Dengan menjadikan musik sebagai alat pemersatu, bukan sebagai sumber perbedaan. “Semua, Skatepunkers, Glory Family, Rocket Rockfriends, kita semua damai. Bukan sekedar street team yang saling bersaing, lawan para gangster,” ujar Ivan.
Sebuah kewajaran ketika berada di panggung, para personil Glory of Love kerap mengemukakan pandangannya, tentang apapun. Hal ini membuat setiap panggung yang mereka datangi menjadi lebih bermakna, karena tak hanya sekedar bermain musik, tetapi juga memberi pesan di dalamnya.
Masalah-masalah “standar” dalam dunia musik seperti pembajakan pun kerap terlontar. Dalam akun twitter @glory_of_love, mereka dengan tegas menolak segala hal yang berbau pembajakan. Tidak jarang mereka memberi penjelasan kepada pengikut mereka untuk tidak membeli lagu bajakan atau mengunduhnya secara ilegal. Karena hal tersebut bukan sebagai bentuk dukungan kepada band, tapi malah dapat mematikan karir mereka.
Ketika disinggung tentang album baru, ternyata belum sampai tahap produksi, karena menurut Ivan mereka masih dalam tahap recording.
Tak seperti acara sejenis tahun lalu, kali ini masalah teknis seperti sound sudah teratasi dengan baik. Hanya saja, minimnya area depan panggung, membuat penonton begitu berdesak-desakan. Belum lagi area yang becek dan berlumpur cukup mengganggu kenyamanan.
Megetahui gelagat personil Glory of Love yang terburu-buru, para penonton awalnya menyangka mereka akan membawa lagu terakhir. Lalu, kejutan. Intro “Kali Ini” pun dikumandangkan. Tak sedikit yang bersorak karena dapat dipastikan mereka akan membawakan satu lagu terakhir.
Benar saja, setelah “Kali Ini” usai, koor dari segala penjuru meneriakan: Rasa Ini Tak Ada Lagi. Igo yang telah mengganti gitar, lalu berjalan ke depan stage sembari memutar intro dari track “Rasa Ini Tak Ada Lagi”.
Hujan belum berhenti, namun suasana kian ramai di depan stage. Maklum saja, single yang dirilis lebih dari setahun yang lalu ini, memang mendapatkan respon yang luar biasa dari pecinta musik. Hal ini terlihat dari banyaknya cover dari lagu ini di situs Youtube. Belum lagi dari konsep video klipnya yang unik serta lirik yang lugas dan mengena, membuat banyak penonton yang menunggu lagu ini.
Epik! Itulah kata-kata yang dapat diungkapkan ketika Glory of Love mengakhiri aksi panggung mereka di “Bandcloth”. Pengorbanan penonton seperti hujan-hujanan, becek-becekan, hingga menunggu karena jadwal yang ngaret, membuat semuanya terobati. Tengok saja penonton yang hadir. Tak seperti band-band lainnya, jumlah penonton perempuan ketika Glory of Love manggung, cukup banyak. Semua pulang dengan senyuman yang tersungging di antara pelangi sore itu.

*) Disalin dengan beberapa gubahan dari MusicBandung

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts