Black Hawk Down (2001)

23:54


 Nobody asks to be a hero, it just sometimes turns out that way. 



Kisah peperangan dengan mengambil tema minoritas secara spesifik, terbukti ampuh meraih rasa penasaran penonton. Hal itu dibuktikan oleh Saving Private Ryan. Film ini berhasil menyabet 5 dari 11 nominasi Academy Awards. Hal serupa terulang oleh film arahan Ridley Scott. Mengisahkan pertempuran minor di Mogadishu.
Somalia, seperti banyak stereotipe tentang negara-negara di Afrika, terjadi pula dalam film ini. Kondisi keamanan yang tidak stabil, membuat segalanya terasa aneh di negara ini. Sulitnya bahan makanan, serta otoritas setempat yang kejam membuat seolah tidak ada kemanusiaan di negara ini.
Otoritas Somalia yang dipimpin Aidid menyatakan perang terhadap pasukan PBB yang tersisa. Amerika Serikat lalu mengirim dua regu yang terdiri dari Delta Force dan US Army Ranger untuk mengendalikan keadaan. Dipimpin oleh Mayjen Garrison, regu ini kemudian ditugaskan untuk menculik pejabat tinggi, tangan kanan Aidid dalam sebuah rapat.
Namun, tidak seperti rencana, pihak Aidid telah mengetahui rencana Amerika tersebut, lalu mereka membuat rencana sendiri untuk balik menyerang pihak Amerika.
Seperti Saving Private Ryan, film ini juga tidak fokus pada pertempuran besar, tetapi lebih kepada pertempuran minor yang mungkin tidak ditulis dalam buku-buku sejarah. Awal dari masalah ini adalah jatuhnya helikopter Black Hawk yang menjadi titik klimak dalam film ini.
Para aktor yang bermain tidak didukung oleh naskah yang baik, sehingga, terkadang film menjadi begitu semu. Jalan cerita juga begitu mengalun, hanya saja intro di bagian depan, cukup memusingkan karena memberi latar belakang cerita yang hanya sekilas.
Ridley dengan pandai membuat film ini seolah film perjuangan. Bagi siapapun yang menontonnya pasti akan menyalahkan pihak Somalia dan mendukung penuh Amerika, karena ditebarkan kebencian di dalamnya. Sesuatu yang aneh ketika ribuan rakyat Somalia, hanya dapat membunuh beberapa pasukan Amerika. Sementara tentara Amerika yang menembak secara membabi buta, seolah tak dapat menghabiskan ribun masyarakat Somalia itu.
Perlengkapan perang yang lengkap, serta editing yang baik, membuat film ini enak untuk ditonton. Tak salah, jika film ini memenangi 2 nominasi Academy Awards untuk Best Film Editing dan Best Sound. Untuk film di genrenya, film ini sangat layak untuk disaksikan!
Rating: 8/10


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts