Thirt13en Ghosts (2001)

21:07




Who are you to play God?| Playing is for children

Terperangkap dalam sebuah rumah kaca, dengan dua belas arwah gentayangan di dalamnya. Film garapan Steve Beck ini telah beberapa kali ditayangkan di sejumlah stasiun televisi  nasional. Meski kualitas gambar yang tersaji kurang baik, namun cukup mendapatkan tempat di hati penikmat film horror.

Cyrus Kriticos (F. Murray Abraham) adalah seorang pemburu arwah yang memerangkap dua belas arwah untuk membuatnya menguasai dunia. Suatu hari, ia memburu hantu ke-12 di sebuah tempat sampah mobil rongsokan, Juggernaut. Sayang, beberapa orang meninggal, termasuk Cyrus itu sendiri.

Arthur Kriticos (Tony Shallhaub) mendapati istirnya meninggal karena kebakaran. Istrinya meninggal di rumah sakit tanpa sebab. Karena masalah financial, ia menyewa rumah sederhana bersama dua orang anaknya, Kathy (Shannon Elizabeth) dan Bobby (Alec Roberts), serta seorang pengurus anak, Maggie (Rah Digga).

Suatu hari, pengacara Cyrus pun mendatangi Arthur. Ia memberi kabar bahwa Cyrus telah meninggal. Cyrus meninggalkan warisan berupa rumah mewah di tengah hutan. Tanpa pikir panjang, keluarga itu pun menyetujui untuk pindah. Ketika sampai, mereka bertemu dengan Dennis Rafkin (Matthew Lillard). Seorang asisten pribadi Cyrus dulunya.

Mereka pun masuk dan berkeliling. Karena suatu insiden, kaca-kaca yang menjadi pagar para arwah pun terbuka. Ke-12 arwah berkeliaran dan siap membalaskan dendam.

Tidak ada yang menarik sebenarnya dari segi penceritaan maupun jalan cerita. Hanya mengulang film-film bertema horror pada umumnya. Menariknya, film ini menghadirkan satu rumah dengan desain yang unik dan berkesan futuristik. Sehingga, tidak begitu membosankan melihat setiap adegan di rumah ini.

Jalan cerita berjalan begitu lambat hampir 1/3 jalan cerita di awal. Robb White dan Neal Marshall sebagai penulis naskah, seolah begitu amatir dalam menghadirkan setiap dialog. Perbincangan “tak penting” serta klise selalu hadir dalam film ini.

Acungan jempol perlu ditujukan kepada tim tata arias yang berhasil menyulap sejumlah hantu menjadi aneh. Meski hantu-hantu yang hadir, tidak menakutkan, atau membuat merinding.

Dari departemen artis, tidak ada yang bisa di andalkan dalam film ini. Semuanya terkesan begitu kering, entah karena memang dialog yang tidak mendukung. Hanya peran dari Embeth Davidtz saja yang layak diapresiasi. Sayangnya, ia hanya memiliki sedikit tempat di film ini.

Sebuah film yang tak terlalu bagus dari penceritaan, maupun sinematografi, tapi tetap layak bagi Anda untuk mendapatkan sensasi terkurung dalam rumah full kaca berteknologi tinggi.



Rating: 5.5/10






You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts