DYGTA: GALAU SEKALIAN !

14:22








Beberapa hari yang lalu, saya telah sukses mencuri lima dari enam album Dygta. Bukan suatu hal yang patut dibanggakan memang, tapi, ya sudahlah. Review saya kali ini mengenai lima album Dygta tersebut secara keseluruhan.
Album pertama, kalau tidak salah, berjudul 'Pecinta Sejati'. Di album ini, akan ditemui satu lagu yang cukup famous, bahkan bagi mereka yang jarang mendengar band ini. Lagu tersebut berjudul: Pecundang Sejati. Oke, kesemua lagu di almbum ini, kecuali Pecundang Sejati, begitu terasa sangat mendayu, dan akan menjadi dasar bagi lagu-lagu Dygta hingga hari ini. Ditambah dengan beberapa lagu yang diberi aksen melayu. Ketika mendengar album ini, saya menjadi teringat album pertama Five Minutes yang juga kental dengan irama melayu.
Nama judul lagu pun sepertinya memang terkesan jadul. Contohnya, Diva, Bias, Kabut Jiwa. Di album ini tidak ada satu lagu pun yang menghentak telinga Anda, karena yang terdengar hanya suara sang vokalis yang begitu mendayu ketika melantunkan lagu-lagunya. Dari semua ciri tersebut, saya berani memastikan kalau album ini adalah album pertama Dygta.
Album kedua Dygta-masih menurut perkiraan saya-berjudul Persembahan Jiwa. Ada beberapa track yang juga cukup famous. Diantaranya, Tak Bisa Memiliki, Tak Mungkin Melepasmu, hingga Karenaku Sayang Kamu. Di album inilah, untuk pertama kalinya, Dygta menggandeng penyanyi lain untuk berduet. Ada dua penyanyi yang dijadikan duet, yaitu Andina pada track Tak Mungkin Melepasmu, dan Ira pada track Cintamu.
Nada-nada di lagu Dygta, umumnya, menjadi template bagi band-band berarilan sejenis, saat ini. Selain itu, di Album ini, Dygta memberikan track khusus versi Akustik.
Album selanjutnya, yaitu Bukan Kekasih Setia. Menurut saya, ini adalah album terbaik yang pernah diproduksi Dygta. Karena, materi lagu yang ada di dalamnya lebih matang dan memiliki tujuan yang jelas ketimbang dua album sebelumnya. Track yang populer diantaranya Kesepian, yang sempat menjadi hits lima tahun yang lalu, dan Demi Cinta.
Di Album ini, Dygta kembali berduet dengan sejumlah penyanyi perempuan, diantaranya Nita di track Berpisah dan Meda di track Harus Berpisah. Peran penyanyi perempuan ini menurut saya cukup kentara performanya. Dua penyanyi ini, menurut saya, memiliki vokal yang mirip dan lebih baik ketimbang penyanyi di album sebelumnya.
Album keempat Dygta berjudul 4 The Best. Di sini hanya disajikan track-track yang dianggap populer dari tiga album yang pernah dibuat sebelumnya. Tidak ada rekaman ulang, hanya menyusun ulang track. Jadi tidak ada yang spesial menurut saya. Eh, ternyata pada album ini Dygta menambahkan track berjudul Jatuh Cinta, atau dalam kata lain, album ini sebagai pendamping dari single Jatuh Cinta tersebut.
Album kelima Dygta diluncurkan pada sekitar tahun 2009-an lah. Album ini, sangat so sweet menurut saya, memiliki judul 5 Hati untuk Cinta. Setidaknya, hanya Cinta Sudah Terlambat yang sering keliling televisi untuk diputar video klipnya. Album ini, menurut saya, album terbaik ke dua Dygta, setelah album ke tiga mereka. Hanya ada satu penyanyi perempuan di album ini, yakni Imel di track Hanya Kau Yang Bisa. Imel menunjukan karakter vokal yang begitu kuat, layaknya ppenyanyi perempuan di album ke tiga, Nita dan Meda.
Overall, Dygta memang merupakan rajanya musik pop-slow, atau cengeng. Hal ini dikarenakan, tidak ada lagu yang semangat di kelima album mereka. Lagu yang mendayu lah yang tersaji. Tapi bedakan, cengeng di Dygta bukan berarti lagu yang ada disini tidak mutu, malah saya berani menyandingkan dengan lagu-lagu Peterpan atau Ungu, misalnya. Bedanya, ya, musik mereka di Pop Slow. Dan yang membuat saya salut adalah keteguhan mereka dalam lima tahun mengusung jenis musik yang sama, Konsisten !
Kalau mau galau, dengerin Dygta, galau, galau sekalian. Mungkin, pria bertato pun bisa sedikit melonggarkan uratnya ketika mendengar Dygta. Sukses terus Dygta !

You Might Also Like

1 komentar

Popular Posts