Tak Ada Pekerjaan, Bencong Jadi Pilihan

18:26

Ini adalah salah satu tugas "Feature News" saya yang acak acakan. Kalau tidak salah ini sewaktu tugas Orientasi Jurnalistik 4 bulan yang lalu. Dan kalau sekarang saya melakukannya lagi, saya akan berpikir ribuan, bahkan jutaan kali untuk melakukan tugas reportase macam ini. Kalau bukan untuk tugas sih, sori-sori-sori-jek. yasudahlah. This the story cenah:




Sebagian orang awam, melihat bencong sebagai profesi ‘lucu-lucuan’. Mereka hanya tahu bahwa kerja bencong  itu sebagai tukang ngamen. Namun, yang sebenarnya lebih dari itu. Bencong juga bekerja sebagai pekerja seks komersial.
Beberapa titik ‘mangkal’ di Bandung kini hanya tinggal nama. Taman Maluku yang dulu sempat ‘berkibar’ sebagai tempat ‘mangkal’ kini sudah sepi. “Paling ge malem minggu sep, tipayun mah seueur (Paling juga malam minggu, dulu sih banyak),” ujar Supriatna, penjual rokok.
Penelusuran dilanjutkan ke daerah Soreang, Kabupaten Bandung. Seorang bencong sedang merapikan dandanannya. “Iya, saya kepagian nih,” kata AS alias Dona, dengan make-up tebal diwajahnya. Dari jauh, tidak ada yang meragukan wajah manisnya. Namun, jakun yang menempel di lehernya, menegaskan bahwa ia seorang pria.
Irvan, mahasiswa PTS besar di Bandung mengatakan, beberapa temannya sering menggunakan jasa bencong ini dengan tarif 20 ribu permalam. “Lebih murah dari pada ‘nyewa’ cewe lah,” tandasnya.
Penelusuran dilakukan melalui telepon. BA alias Ayu, seorang bencong di daerah Ciparay, Kabupaten Bandung menyatakan bahwa mengamen dilakukan, apabila dirinya benar-benar membutuhkan uang. Hal ini juga dilakukan untuk menambah ‘relasi’ sesamanya untuk mendapatkan pelanggan.
Fenomena bencong ini mulai kembali menjamur di masyarakat. Bukan hanya masyarakat yang resah, PSK wanita pun resah. “Sampai harus menurunkan tarif,” tutur seorang PSK di daerah Buah Batu. Hal ini membuat tugas pemerintah sebagai pemangku kekuasaan menjadi lebih berat. Kemiskinan dan keruntuhan moral sudah seharusnya dibenahi. “Pekerjaan ini bukan keinginan, tapi paksaan,” tutup Ayu.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts