The Haunting in The Connecticut: Pelajaran Berharga untuk Film Horror Indonesia

14:52


[telling a joke]
Matt Campbell: Doctor says to patient, "You have cancer and you have Alzheimer's." Patient says to doctor, "Wooo! At least I don't have cancer." 

Saya kembali menyaksikan film ini di Regent. Karena bangku tengah masih kosong, saya memutuskan untuk duduk di tengah. Namun, keputusan saya salah. Karena hingga film ini selesai, yang menonton hanya 7 orang, dan mereka di bawah dekat pintu semua. Mencekam!
Oke, cerita The Haunting ini seperti layaknya film horror hollywood, untuk menambahkan rasa percaya, maka dituliskan juga: based on true story. Ya, katanya, film ini berdasarkan kisah asli di dunia nyata. Ya, sudahlah, percaya saja.

Awal cerita, sebuah keluarga memutuskan untuk pindah ke Connecticut dari rumah mereka yang berjarak 80km dari sana. Hal ini dikarenakan salah seorang anak mereka mengidap kanker dan perlu perawatan lebih lanjut, sementara rumah sakit yang menangani hanya ada di Connecticut. Karena mereka miskin (padahal rumah nya besar, punya mobil, ayahnya kontraktor), mereka memutuskan untuk tidak membeli rumah, tetapi hanya menyewa saja yang murah.
Beruntung (awalnya) mereka menemukan rumah klasik ala amerika dengan harga murah. Mereka lalu pindah ke rumah tersebut. Nah, tau kan jalan ceritanya?.
Ya, si pemeran utama kemudian memilih kamar di tempat yang tidak biasa, di bawah tanah. Dimana berdampingan dengan tempat menguliti mayat :( . Hingga akhirnya, keluarga itu selalu terganggu dengan ulah mereka. Mulai dari lampu yang nyala-mati, hingga si pemeran utama yang kerasukan. Ia, seperti film disini ada setan, kerasukan dan dapat melihat masa lalu rumah itu.
Karena sudah tidak mampu, si pemeran utama yang masih remaja ini, kemudian bercerita kepada seorang pengidap kanker juga, karena ia tidak mau bicara dengan ibunya tentang masalah kerasukan. Pengidap kanker itu ternyata seorang pastur. Menurutnya, ketika kita akan mati, maka kita bisa melihat arwah-arwah yang bergentayangan di sekeliling kita. Maka, tidak aneh, katanya, kalau kita kerasukan atau dapat melihat hantu.
Setelah keluarga ini muak, akhirnya mereka menelepon si pastur untuk mengusir roh jahat di rumah itu. Wah, terjadi pertempuran sengit pokoknya. Ada rasa kasihan karena si pastur yang sudah tua, ada rasa takut, karena yang di hadapinya hantu. Akhirnya abu si hantu ini bisa dibawa oleh si pastur. KEluarga ini pun untuk sementara bisa tenang. Si ibu membawa pemeran utama ke rumah sakit karena kanker yang dihadapinya.
Namun, di tengah perjalanan, si pastur mendapati kenyataan lain. Si abu lalu berubah wujud dan bercerita yang sebenarnya. Alkisah, ada seorang anak yang bisa menghubungkan orang yang mati dan yang hidup, bahkan dengan menwujudkan kembali bentuk aslinya, lewat sebuah cairan dari dalam tubuhnya. Namun suatu hari, yang dikeluarkannya malah berupa kobaran api yang membunuh semua pasien-pasiennya. Menurut si pastur, si abu ini tidak salah, karena sebenarnya, ialah yang melindungi rumah itu dari serangan-serangan hantu yang kini bebas berkeliaran di rumah hantu tadi. Sehingga arwah-arwah itu terperangkap di dalam rumah.
Pusing? Ya, saya pun pusing berceritanya, nonton sajalah. Yang jelas seperti kebanyakan film Amerika lainnya, mereka menghendaki sebuah perilaku logis dari apapun. Contohnya, mendatangkan arwah dari cairan yang ada di tubuh, lalu mencari arwah dengan salib yang ternyata magnet yang mencari bagian negatif. Keren!.
Film ini sangat standar untuk film horror, sekalipun untuk film horror Indonesia. Hanya, sebagaimana film maker di luar sana, mereka selalu menyuguhkan, cerita-sisi menarik-sisi mendidik-. Nah, bagian ketiga tadi yang biasanya tidak dimiliki film Indonesia. Karena selain mengangkat  si hantu, film ini juga mengangkat bagaimana perjuangan seorang pengidap kanker yang harus berjuang hebat melawan penyakitnya, ditambah dengan keaadaa keluarga yang tidak punya.
Agaknya, film ini harus ditonton oleh si India bersaudara, ya, semoga saja pikirannya dapat tergugah untuk menonjolkan sisi mendidik dari sebuah film. Oya, jangan langsung beranjak ya, saat credit title, karena disana akan ditampilkan gambar-gambar mengejutkan dari foto-foto rumah hantu itu, yang asli, ketika masih ada hantunya. Hihihihihhihihihi.
Oya, karena ini kisah nyata, maka saya tampilkan dua foto pembandingnya. Berbeda ya? tentu beda, karena rumah ini sebelumnya terbakar dan di bangun ulang dengan menghadap jalan yang berbeda. Pintu depan awalnya yang ada di samping rumah, sebelah kiri. Perhatikan, foto rumah itu kini, di kanan ujung ada pintu, nah itulah pintu awal rumah ini sebenarnya.
Rumah hantu kini
Rumah hantu, dulu.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts