INSIDIOUS, MENCEGAH ANDA BERASTRAL RIA

20:27



Its not the house that's haunted, it haunted your son.

Film ini termasuk film yang membuat mata saya menegang. Terkaget-kaget dengan settingan penampakan yang begitu terasa tepat. Tak salah agaknya jika orang-orang dibalik film ini juga pernah menaungi fim "Paranormal Activity" dan "SAW". Postingan saya yang lalu, membahas tentang film slasher yang penuh dengan adegan-adegan berdarah. Tapi di film ini tidak akan tersaji darah-darah yang muncrat dari kepala, misalnya, tapi adegan sesuatu tengah menari, atau sesuatu yang tengah main petak umpet.
Ya, kalau salah satu kriteria film horor sukses itu mampu membuat penonton takut dan trauma, maka film ini membuat saya trauma berlebih terhadap sesuatu yang bernama astral. Tentu bukan tanpa sebab, karena inti dari film ini bukan tentang film tentang rumah hantu, tapi film akibat astral. Apa itu astra? Kapan-kapan saya jelaskan.
Awal film ini tersaji dengan indah, layaknya opening film Scream 4. tapi saya tidak bisa menjelaskan, karena ketika nonton di Empire Bandung Indah Plasa, lampu mati, dan bagian ini terpotong. Di awal, hanya akan ada tayangan yang menurut saya membosankan, hanya sedikit ketegangan. Ya, sedikit. Cerita berawal ketika sebuah keluarga menempati rumah baru mereka. Awalnya, rumah itu biasa-biasa saja, tapi, mulai terjadi keanehan-keanehan. Keluarga itu terdiri dari Josh, seorang guru SMA, beserta istrinya Renai dan ketiga anaknya.
Malapetaka dimulai ketika Dalton, anak tertua Josh, terjatuh di loteng lalu berteriak karena melihat sesuatu di sana. Awalnya, Josh tidak begitu mengkhawatirkan keadaan anak mereka itu karena hanya memar sedikit. Esoknya, ketika akan berangkat sekolah, Josh mendapati Dalton tidak bisa bangun. ketika sampai di rumah sakit, pihak dokter mengatakan bahwa Dalton mengalami koma namun otaknya tidak ada yang terganggu. hingga 3 bulan kemudian, Dalton mulai dirawat dirumah.
Ketika mulai dirawat di rumah, kjadian-kejadian aneh mulai bermunculan. Seperti adanya suara-suara ganjil di kamar, hingga ketika adik Dalton mengatakan sering melihat Dalton berjalan-jalan saat tengah malam. Untuk menghindari kejadian-kejadian tak terduga lainnya, Renai meminta untuk pindah rumah, karena sudah tidak betah. Di rumah yang baru, ia dibantu oleh ibunya Josh, ya beres-bereslah.
Rumah yang ini lebih sederhana, tapi, lebih banyak lorong gelap menurut saya. Dalton pun dirawat di kamar pojok. Di siang hari bolong, ketika Renai tengah membuang sampah di luar, ia mendengar suara musik yang sama dengan apa yang di dengarnya ketika di rumah yang dulu. Ketika mengintip ke dalam, ternyata ada seseorang/sesuatu tengah menari di ruang tengah. Dengan cepat, Renai masuk untuk mengecek, dengan secepat kilat pula, bayangan tersebut sudah tidak ada.
Ah sudahlah, sebenarnya, saya masih ingin bercerita panjang, tapi Anda lebih baik menontonya secara langsung, karena, ya, karena film ini memang layak menurut saya untuk ditonton. Yang jelas, saya tidak akan pernah lupa 30 menit menuju ending. Seolah film ini menjelaskan, jangan terlalu asik ber-astral kalau tidak mau kehilangan tubuh Anda. Ini juga sebagai pengingat dalam keadaan sosial, karena, seperti biasa film hollywood, selalu ada nasihat di dalamnya. Pesan dalam film ini mungkin, jangan terlalu berhayal bisa-bisa Anda gila. :D

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts