Perbedaan “Anjing” Sunda dan “Anjing” Indonesia

03:50






Sudah menjadi hal yang lumrah, ketika seseorang sedang marah ia mengeluarkan kata-kata yang dianggap kasar. Saya sebetulnya tergerak, sekasar apakah kata-kata yang dimaksud tersebut. Satu kata yang paling sering ditemui dan menjadi wajar adalah kata “Anjing”.
Dalam bahasa Indonesiaa Anjing berarti binatang yang menggonggong. Sementara itu dalam bahasa Sunda, belum sempat saya cari apa artinya. Lalu, mengapa hewan peliharaan yang menggonggong dikategorikan sebagai kata-kata atau umpatan kasar?. Berikut analisis saya.
Saya menganggap bahwa kata “anjing” itu berasal dari suku Sunda. Anjing dalam bahasa sunda bukanlah “anjing” yang sama apabila diartikan secara harfiah dalam bahasa Indonesia. “Anjing” di Bahasa Sunda menyatakan kebencian yang mendalam.
Seorang teman pernah berspekulasi kata “anjing” (dibaca, anying) berasal dari bahasa Inggris yakni, Annoying. Tidak masuk diakal sih sebenarnya, karena dalam struktur bahasa Sunda, huruf N+J akan berubah menjadi N+Y. Meskipun begitu, apabila ditarik dari artinya, yaitu tidak menyenangkan atau menyebalkan.
Saya sering kaget dengan keputusan komisi disiplin PSSI yang dipimpin Togar Manahan Nero biasanya, memberikan hukuman kepada organisasi suporter di Bandung karena mengejek suporter asal jakarta dengan kata-kata “anjing”. Alasannya, rasis, menyamakan manusia dengan binatang.
Jujur, saya ingin tertawa mendengar alasan si batak ini. Kalau ingin menyamakan dengan binatang, tentu organisasi suporter Bandung akan menggunakan binatang yang lebih jelek daripada seekor Anjing. Babi misalnya, atau monyet. Anjing kan lucu, ada pudel, buldog, sampai herder.
Seharusnya mereka menyadari bahwa perbedaan bahasa dan struktur kebudayaan itu penting dalam menjatuhkan hukuman.

You Might Also Like

1 komentar

Popular Posts