CINTA TAK HARUS MEMILIKI

14:27


Percayalah kasih cinta tak harus memiliki, walau kau dengannya, karena ku yakin hatimu untukku. Percayalah kasih cinta tak harus memiliki, walau, kau coba lupakan aku, tapi ku kan selalu ada untukmu.

Ini adalah salah satu lagu favorit saya dan mungkin untuk teman-teman yang berbesar hati mendapatkan penolakan. Dasarnya tentu saja sebuah rasa cinta yang memang tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menghilangkannya adalah suatu hal yang mustahil terjadi. Oleh karena itu, adalah hak setiap manusia untuk mencintai sesamanya.

Saya terinspirasi oleh dua orang pasangan muda mudi di jurusan baru saya di Fikom. Singkat kata, mereka sudah dekat dan hampir saja membuat mereka terkoneksi satu sama lain. Sayang, sebuah ikatan memisahkan mereka berdua. IRONIS!
Ya, masalah kesetiaan seringkali menghambat laju cinta seseorang yang sudah tidak terbendung. Begini, seorang muda anggap saja A tengah dimabuk asmara kepada B, setidaknya ini pandangan saya. Statusnya sebagai pria, membuat A tidak mau begitu saja menghilang ketika ia suka terhadap B. Beragam cara telah dilakukan. Saya tahu, mungkin saja A ini telah mengenal B lebih lama dari saya mengenal kedua orang itu. Lalu, mengapa tidak dilanjutkan? Ya, dukungan semua teman memang seperti itu, namun sebuah ikatan menghalangi derasnya laju perahu yang didayung A untuk membawa benih cinta kepada B.

Jawaban lainnya adalah kesetiaan. Dalam hal ini, apakah salah apabila kita menyalahkan kesetiaan B terhadap pasangannya, sebut saja C. Saya merasa bahwa apa yang dilakukan B dengan jujur dan tegas mengatakan kepada A, “Sorry, gue udah punya cowo” adalah hal yang terbaik menurut saya. Sebuah perilaku yang gentle telah dilakukan oleh B kepada A. Hal ini akan mengukur seberapa kredibel B dalam sebuah hubungan.

Hubungan yang dilalui B dengan C saya rasa sudah lebih lama dan lebih dalam dibandingkan hubungan B dengan A. Saya tidak bisa begitu saja memberikan saran kepada B atau A agar ia mengatakan sesuatu atau memutuskan sesuatu, karena sesungguhnya mereka telah memilih jalan yang mereka pilih. Istilahnya, A sudah mengemudikan laju mobilnya tanpa rem. Ia bisa menghentikan mobilnya dengan memukul mundur gigi, atau menekannya sehingga mobil meluncur bebas. Itu adalah pilihan dari A.

Dari contoh yang telah dikemukakan diatas, terlihat jelas bahwa sebebas apapun manusia mencintai sesamanya, hal itu akan dibatasi oleh sebuah ikatan, Ini pernah saya alami sebenarnya. Saat itu saya sedang ada di posisi B.,,,, ya sudahlah.

Ikatan, itu sebenarnya menurut saya yang diinginkan A, sedangkan B mungkin saja tidak menganggap bahwa suatu status itu penting, yang penting adalah kasih sayang dan rasa serius yang diberikan A, dan sesuatu yang tidak didapat B dari C.

Pernah suatu ketika, saya memberi saran kepada seorang teman yang posisinya sama persis dengan apa yang dialami A. Saya bilang, ini masalah retorika. Seorang wanita khususnya akan mudah terjatuh ke lubang apabila dibenaknya sudah tidak ada logika, tanamkan retorika dan hapus logika dari otaknya. Akhirnya teman saya ini berhasil. Ia memang tidak memiliki status dengan wanita yang diincarnya, tetapi sang wanita hingga saat ini, tidak bisa melepaskan ingatannya dari teman saya itu.

Harusnya, saya dibayar untuk kata-kata yang saya buat dan diucapkan teman saya ini, “Aku sayang sama kamu, tapi keadaan yang memisahkan kita, semoga kamu bahagia sama dia,” teman saya pun pergi dan membiarkannya terdiam termangu di ruang kelas yang kosong itu. Tau dong apa yang si wanita pikirkan dan yang dilakukan? Ya dia memanggil teman saya itu sambil menangis, tapi teman saya bergeming dan berjalan keluar kelas.

Sedikit jahat memang, tapi inilah jalan terbaik menurut saya. Meskipun di luar sang teman tertawa terbahak-bahak sambil menjajani saya batagor Pak Samin karena usahanya yang sukses, hal itu tidak bisa disalahkan. Ini resiko dari apa yang telah kita pilih.

Akhir kata (kaya pidato), buat teman-teman yang memang merasakan apa yang saya tulis diatas, semoga hal seperti ini dapat memberi pelajaran, meskipun cinta tidak dapat memilih, cinta pun tidak harus memiliki bung!

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts