Siapapun Pelatihnya, Persib Juaranya??

22:20





Kondisi liga tahun ini, hampir mirip ketika saya pertama kali begitu militan terhadap tim ini. Saat itu Persib masih menggunakan dana APBD dengan holiganisme suporter yang tiada tanding di Indon

esia. Persib dilatih oleh ‘Sang Fenomenal’, Marek S…(entah apa kepanjangannya). Sebelumnya, Persib mendapatkan euforia berlebih karena dulu, pelatih yang bernama “Marek” membuat Persib di puncak kejayaan.

Marek dengan embel-embel “mengembalikan kejayaan” kemudian membawa tiga pemain asal negaranya, Polandia yang kesemuanya belum pernah berlaga di Indonesia. Publik sepakbola Jawa Barat tidak terlalu perduli siapa pemain asing yang akan dibawa (aturan PSSI menye

butkan bahwa pemain asing yang digunakan maksimal tiga orang). Ketiganya adalah, Orlinski (penyerang), Dolega (Gelandang), dan seorang kiper (lupa).

Laga dimulai dan baru memasuki beberapa pertandingan, kualitas Marek dipertanyakan karena Persib selalu kalah dan menempati posisi di zona degradasi. Hingga akhirnya, semua muak!. Di akhir musim, Pemda Bandung (dulu dikelola Pemda) memutuskan memecat Marek dan membuang ketiga pemain tersebut. Persib

pun ditukangi (kembali) oleh pelatih asing. Saya lupa, yang jelas ia sudah lama melintang di Indonesia dan menderita albino di sekujur tubuhnya. Mereka berjuang dan akhirnya nafas Persib dapat diperpanjang melalui Play-off karena menempati posisi 16 di akhir musim. Persib pun lolos dari hal yang mempermalukan, degradasi.

Ya, terlalu panjang sebenarnya saya membahas tentang Marek. Kini,

Persib berada di zona merah (degradasi). Dengan pelatih yang hampir sama seperti Marek, bedanya kini bobotoh lebih demokratis, manajemen dan konsorsium sudah profesional, tinggal pelatih dan peminnya saja. Persib sudah mengalami empat kekalahan, termasuk satu kekalahan di kandang dari enam kali main.

Persamaannya dengan Marek?? Ya awalnya Persib ditukangi oleh Daniel Darko Janackovic, pelatih lisensi A UEFA dari Prancis. Ia mengatakan membawa seluruh pemain asing daridirinya sendiri dan belum pernah main di Indonesia. Publik pun terhenyak, akankah ia seperti Marek? Jawabannya TIDAK!, dia LEBIH PARAH!!!!!!.

Dia ternyata bersekongkol dengan agen pemain. Pemain yang dibawanya,

ternyata ia sendiri tidak tahu bagaimana kualitasnya, dan baru mengenal saat itu juga. Akhirnya berbagai clash terjadi. Daniel dipecat dan dipilihlah asistennya Jovo Cuckovic. I

a pelatih yang sudah tua, namun memiliki skill melatih yang baik. Hanya saja kelemahan tebesarnya, yaitu masalah bahasa. Ia menggunakan bahasa Inggris yang hanya ia sendiri yang mengetahui apa maksudnya.

Tanpa “Abah” Jovo, pemain Persib mungkin masih belum tahu bagaimana caranya mengoper bola dengan baik, bagaimana melakukan operan satu-dua sentuhan. Publik dan manajemen terlalu menyalahkannya, padahal para pemain yang masih belum bagus kualitasnya. Kita cek!

Kiper: Posisi ini sangat krusial, beruntung tiga kiper Persib semuanya berkualitas. Markus Haris Maulana (Kiper Timnas), Cecep Supriatna (Kiper Legenda Persib sejak 2003), Dadang Sudrajat (KIper Veteran, pernah merumput di Persib juga). Seharusnya, posisi ini sudah tidak bisa diganggu gugat, semua berkualitas.

Bek: Posisi ini sudah bagus, bahkan dari materi sekarang, tida

k mungkin Persib da

pat tertembus lini belakangnya. Namun, masalah komunikasi yang menjadi kendala. Maman Abdulrahman (Bek Utama Timnas), Nova Arianto (Bek utama Timnas bersama Maman), Baihakki bin Kaizhan (Bek Timnas Singapura), Isnan Ali (Mantan bek Timnas dan sudah berpengalaman di Indonesia), Wildansyah (Bek muda potensial Persib dan sering menjadi starting line-up), Yudi Choerudin (Bek muda asal Pro Duta dan potensial), Gilang Angga (Bek Sayap terbaik Persib dalam formasi 4-4-2). Dengan line-up seperti ini, publik masih mengharapkan adanya bek asing yang tinggi hitam. Mungkin untuk menakut-nakuti p

enyerang lawan.

Tengah:

Eka Ramdani (Pemain tengah utama Timnas, Jenderal Lapangan tengah Persib, tak tergantikan), Shahril Ishak (Kapten Timnas Singapura, skill nomer wahid),

Atep (Pemain sayap super cepat, pemain

timnas), Siswanto (Pemain sayap yang memiliki umpan terbaik), Hariono (Gelandang bertahan terbaik di Indonesia, pemain Timnas juga),

Jejen Jaenal Abidin (POTENSIAL, super cepat pemain sayap), Dias Angga, M. Agung Pribadi

(Pemain tengah Persib U-21 yang mengantarkan menjadi Juara). Dengan pemain seperti ini, seharusnya, permainan tengah Persib paling mendominasi di Indonesia.

Depan: Christian Gonzal

es, Pablo Frances, Hilton Moreira, Rahmat Affandi, Airlangga Sucipto. Dengan nama yang sudah tak asing lagi ini, membuat Penyerang persib seharusnya menjadi tim tersubur di Indonesia.

Apa masalahnya?? ………..

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts